Thursday, February 2, 2012

Menuruti Hawa Nafsu


Setiap manusia pasti memiliki keinginan terhadap sesuatu. Itulah yg kemudian disebut hawa nafsu. Pada dasarnya manusia boleh saja memenuhi segala keinginannya selama keinginan itu tidak bertentangan dgn aturan Allah dan Rasul-Nya. Namun ternyata begitu banyak manusia yg memenuhi segala keinginannya yg tidak benar tanpa kendali. Oleh krn itu di dalam Islam kita mengenal ada perintah berperang melawan hawa nafsu. Itu artinya kita harus bisa mengendalikan hawa nafsu bukan membunuh nafsu yg membuat kita tidak memiliki lagi keinginan terhadap sesuatu.
Menuruti hawa nafsu dalam arti negatif yakni menuruti segala keinginan yg tidak dibenarkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Ini merupakan sifat yg tidak boleh kita miliki. Bila hal itu kita miliki akan sangat berbahaya tidak hanya bagi kita secara pribadi tetapi juga bagi keluarga dan masyarakat luas.
Akibat Negatif Ada banyak akibat negatif yg akan ditimbulkan dari menuruti hawa nafsu tanpa kendali itu.
1. Menyimpang dari Kebenaran Orang yg menuruti hawa nafsu cenderung menyimpang dari kebenaran baik dalam bentuk perkataan perbuatan maupun keputusan dan kebijakan yg ditempuhnya. Nafsu ingin memiliki harta membuat begitu banyak orang yg menghalalkan segala cara dalam memperolehnya meskipun akan merugikan pihak lain. Nafsu memperoleh dan mempertahankan kekuasaan telah membuat banyak orang yg melanggar peraturan meskipun peraturan itu dibuat oleh mereka sendiri dan begitulah seterusnya. Allah SWT berfirman yg artinya Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu krn kamu ingin menyimpang dari kebenaran. .
Oleh krn itu sebagai muslim kita harus selalu berusaha berada di atas ketentuan yg telah digariskan Allah SWT dalam menjalankan kehidupan di dunia ini dan tidak akan tergoda oleh keinginan hawa nafsu manusia yg memang selalu berusaha menyimpangkan kita dari jalan hidup yg benar. Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat dari urusan itu maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yg tidak mengetahui. .
2. Sesat dan Menyesatkan Manusia Menyimpang dari kebenaran berarti menempuh jalan yg sesat dan orang yg mengikuti hawa nafsu sering kali semakin asyik dgn kesesatannya itu bahkan sampai tidak merasa berdosa lalu berusaha membenarkan kesesatan yg dilakukannya itu dgn berbagai dalih. Oleh krn itu seorang muslim diingatkan oleh Allah SWT agar jangan sampai menuruti hawa nafsu yg akan membawanya pada kesesatan yg fatal. Janganlah kamu mengikuti hawa nafsu krn ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yg sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yg berat krn mereka melupakan hari perhitungan. .
Kalau seseorang selalu mengikuti hawa nafsu yg akhirnya mengarahkan dirinya pada kesesatan maka dia pun tidak mau sesat sendirian dia pun selalu berusaha utk menyesatkan orang lain secara sungguh-sungguh. Dan sesungguhnya kebanyakan benar-benar hendak menyesatkan {orang lain} dgn hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yg lbh mengetahui orang-orang yg melampaui batas. .
3. Melampaui Batas Dalam banyak kasus orang yg menuruti hawa nafsu menunjukkan sikap dan melakukan tindakan yg melampaui batas-batas kewajaran. Sebagai contoh kita tidak boleh berburuk sangka kepada orang lain namun krn ada orang yg berburuk sangka kepada orang lain kita pun mengikutinya dalam opini yg berburuk sangka itu dan penilaian terhadapnya menjadi jelek. Jangankan orang tersebut melakukan keburukan bila dia melakukan sesuatu yg sangat baik sekalipun kita menganggapnya sebagai sesuatu yg buruk ini namanya melampaui batas-batas kewajaran. Orang yg selalui menuruti hawa nafsunya memang akan selalu bersikap dan berperilaku yg melampaui batas. Dan janganlah kamu mengikuti orang-orang yg hatinya telah Kami lalaikan utk mengingat Kami serta mengikuti hawa nafsunya krn segala urusannya suka melampaui batas. .
Ayat tersebut di atas turun ada sebabnya. Di antara riwayat yg menjelaskan tentang sebabnya adl sebagai berikut. Uyainah bin Hishnin datang menghadap Nabi saw. yg sedang duduk bersama Salman al-Farisi. Ia berkata Jika kami datang hendaknya orang ini dikeluarkan dan baru kami dipersilakan masuk maka turun ayat tersebut yg mengingatkan Rasulullah utk tidak memenuhi permintaan tersebut krn hal itu sudah malampaui batas. Dalam kehidupan kita sekarang kita dapati begitu banyak orang yg krn menuruti hawa nafsunya selalu memberikanpenilaian yg buruk kepada orang lain meskipun orang tersebut melakukan sesuatu yg sangat baik dan menyikapi segala sesuatu dgn hal-hal yg tidak wajar.
Bentuk lain dalam soal melampaui batas adl penggunaan atau membelanjakan harta yg cenderung boros padahal Islam melarang orang utk berlaku boros tetapi yg diperintah adl berhemat-hemat. Dalam hal ini ada orang yg berlebih-lebihan dalam soal makan minum pakaian rumah kendaraan dan sebagainya. Akibatnya ada kegoncangan dalam masalah ekonomi yg berakibat pada pergeseran nilai manakala hal-hal tersebut tidak bisa dipenuhi secara wajar.
4. Merusak Kehidupan Rusaknya kehidupan manusia akan terjadi apabila mereka selalu menuruti hawa nafsunya baik kerusakan itu dari segi fisik maupun mental. Kehidupan rumah tangga juga akan mengalami kerusakan apabila orang yg ada di dalamnya selalu menuruti hawa nafsu. Suatu bangsa dan negara juga akan hancur manakala manusianya suka menuruti hawa nafsu. Menuruti hawa nafsu dalam soal harta akan merusak sendi-sendi kehidupan ekonomi. Menuruti hawa nafsu dalam masalah seks akan merusak kehidupan moral dan akhlak mulia. Menuruti hawa nafsu berkuasa akan menghancurkan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara begitulah seterusnya. Karena itu dalam suatu hadis Rasulullah saw.
bersabda Ada tiga hal yg dapat merusak kekikiran yg selalu ditaati hawa nafsu yg diikuti dan bangga terhadap diri sendiri. .
Terjadinya kerusakan fisik lingkungan hidup serta moralitas yg rendah bagai binatang adl disebabkan oleh tindakan manusia sendiri yg selalu menuruti hawa nafsunya dan itu semestinya membuat manusia menyadari kesalahannya lalu mau kembali ke jalan hidup yg benar. Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan krn perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari perbuatan mereka agar mereka kembali . .
Dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa nafsu yg ada pada diri kita masing-masing harus kita kendalikan dgn baik sehingga segala keinginannya yg baik akan kita turuti dan kita penuhi sedangkan keinginan yg buruk tidak akan kita penuhi meskipun hal itu akan menyenangkan diri kita secara duniawi. Apabila hal ini tidak bisa kita capai kita mengalami kerugian baik di dunia maupun di akhirat. Di sinilah pentingnya memiliki nafsu yg selalu memperoleh rahmat dari Allah SWT sebagaimana nafsu yg telah dimiliki oleh Nabi Yusuf a.s. sehingga beliau bisa menghindarkan dirinya dari segala bentuk kemaksiatan. Dan aku tidak membebaskan diriku {dari kesalahan} krn sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan kecuali nafsu yg diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. .

Ziarah Kubur



Ziarah kubur hukumnya sunah bila tujuannya utk melunakkan hati saat melihat dan mengingatkan diri peziarah itu pada akhirat. Syaratnya tidak boleh dibarengi dgn sesuatu perbuatan mungkar. Misalnya meratapi membakar dupa memberi lampu memohon sesuatu kepada si mayit meminta syafaat berkat dan tawasul utk menyampaikan sesuatu hajat atau keperluan dgn bersumpah demi kehormatan dan pndekatan para penghuni kubur di sisi Allah. Atau duduk-duduk membuat masjid dan membaca-baca di atasnya menyembelih hewan dgn niat taqarub atau nazar utk kuburan dan sebagainya.

Semua tingakan tersebut adl mungkar. Sebagian darinya ada yg makruh dan ada pula yg haram dan sebagian lagi termasuk perbuatan syirik dan kufur sepenuhnya.

Dalam hubungan ini kami terangkan bahwa ziarah kubur itu sunah asalkan bebas atau lepas daripada semua kemungkaran sebagaimana yg disebutkan di atas. Nabi saw. bersabda Berziarah ke kubur dan janganlah bertutur kata yg tidak patut. . Artinya janganlah bertutur yg tidak layak seperti meratap dgn teriakan-teriakan meminta-minta dan sebagainya.

Hadis lainnya Berziarahlah ke kubur krn kubur mengingatkan kamu kepada akhirat. .

Imam Muslim ketika meriwayatkan dalam sahihnya dari Aisyah r.a. berkata Pada suatu saat di larut malam Rasulullah saw. keluar dari rumahnya menuju ke Baqi’ dan bersabda ‘Assalamu’alaikum wahai orang-orang mukmin pasti datang apa yg dijanjikan dan ditentukan kelak dan kami insya Allah menyusul kalian di belakang. Ya Allah ampunilah penghuni Baqi’ al-Gharqad’. . Dinamakan Baqi’ al-Gharqad krn di situ ada tanaman al-ghorqad sejenis tumbuhan yg tangkainya banyak dan berduri bisa digunakan sebagai pagar.

Saya minta izin kepada Allah utk memohonkan ampunan bagi ibuku. Allah tidak memberikan izin. Dan aku minta izin utk berziarah ke kuburnya. Allah mengizinkan. Berzirahlah kalian ke kubur krn hal demikian akan mengingatkan kalian kepada mati. .

Allah melaknat wanita-wanita yg selalu berziarah ke kubur. {HR Ibnu Majah Turmuzi Ahmad Al-Hakim}. Hadis ini ditujukan secara khusus kepada kaum wanita krn mereka berziarah bukan utk melunakkan hati mengingat kelemahan akal sebagai sifat pembawaan mereka tetapi utk bertawasul dan meminta berkah dari penghuni kuburan sesuai dgn praktik yg berlaku.

Laknat di sini berarti larangan yg merupakan peringatan keras tetapi bukan kutukan.

Hadis tersebut diperjelas dgn hadis berikutnya Allah melaknat wanita-wanita yg senantiasa berziarah ke kubur dan mendirikan masjid di atasnya serta memasangi lampu-lampu. {HR Abu Dawud Nasai Al-Hakim Ahmad}.

Kami juga telah mengatakan bahwa duduk-duduk di atas kuburan dan salat di atasnya atau menghadap ke arahnya serta mendirikan masjid {tampat peribadatan} di atasnya semua itu termasuk perbuatan mungkar. Sesungguhnya umat sebelum kamu telah biasa menjadikan kuburan sebagai masjid {tempat peribadatan}. Janganlah kamu jadikan kuburan itu sebagai masjid {tempat peribadatan}. Saya melarangmu dari perbuatan yg demikian. .

Rasulullah keluar dari rumahnya menuju kuburan. Di sana beliau mengucapkan Assalamu’alaikum para penghuni tempat bersemayam orang-orang mukmin dan kita insya Allah menyusulmu kemudian. .

Allah mengutuk orang-orang Yahudi dan Nasrani yg menjadikan kubur nabi-nabi mereka sebagai masjid atau tempat peribadatan {dalam rangka memperingatkan utk menjauhi apa yg mereka perbuat}. Berkata Aisyah kalau tidak krn itu akan dibangun kubur Rasulullah saw. tetapi aku takut kubur itu akan dijadikan masjid . HR Bukhari Muslim Ahmad}.

Imam Muslim telah meriwayatkan dari Hayyan bin Husain yg diberi julukan Abi Hayyaj bahwa Ali bin Ani Thalib berkata kepada Abi Hayyaj Ingatlah engkau aku beri tugas sebagaimana aku ditugaskan Rasulullah saw. yaitu agar tiap kali menjumpai patung hendaklah Anda tumbangkan dan tiap kali menjumpai kuburan yg ditinggikan hendaklah Anda tarakan. {HR Muslim Abu Dawud Turmuzi Nasai dan Ahmad}.

Dari sahabat Jabir Imam Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. melarang mengapur kuburan atau mendirikan bangunan lain di atasnya ataupun membuat tulisan. .

Aisyah r.a. berkata Telah disampaikan kepada Rasulullah di saat beliau sedang sakit sebelum wafatnya sifat dan gambar gereja di Habasyah lalu beliau mengangkat kepalanya dan bersabda ‘Mereka itu adl kaum jika di antara mereka ada seorang yg saleh meninggal dunia maka dibangunkan masjid di atas kuburnya dan dihias dgn lukisan dan patung-patung. Mereka itu adl seburuk-buruk makhluk di sisi Allah’. {HR Bukhari Muslim dan Ahmad}.

Mudah-mudahan Allah memusnahkan orang-orang Yahudi yg menjadikan kuburan nabi-nabi sebagai masjid . .

Dari sahabat Jabir r.a. bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. melarang duduk-duduk di atas kuburan dan mengapurnya atau membangun di atasnya. {HR Muslim Abu Dawud Turmuzi Nasai dan Ahmad}.

Seseorang lbh baik duduk di atas bara api hingga terbakar bajunya lalu menembus kulitnya daripada duduk di atas kubur. {HR Muslim Abu Dawud Nasai dan Ibnu Majah.

Janganlah kamu duduk-duduk di atas kubur dan jangan pula salat kepadanya. .

Adapun yg dimaksudkan dgn duduk-duduk di atas kuburan seperti yg disebutkan dalam hadis-hadis di atas adl duduk dgn tujuan meminta berkah meminta kesembuhan memohon doa dan semacamnya. Ini jelas terlarang.

Namun jika duduk-duduk dgn tidak membaca bacaan atau niat sebagai suatu peribadatan tetapi sekadar beristirahat sambil menanti penyelesaian pemakaman atau pada saat mendengarkan wejangan kepada hadirin semua itu diperbolehkan berdasarkan riwayat Al-Barra’ yg mengatakan Kami bersama Rasulullah saw. di suatu pelayatan jenazah sampai ke kuburan hingga dimaksudkan si mayit ke liang kubur kemudian beliau duduk maka duduklah kami di sekitar beliau. . Imam Bukhari telah meriwayatkan juga apa yg menguatkan hal tersebut di atas.

Mengenai beridiri sejenak setelah pemakaman usai lalu mendoakan si mayit agar imannya teguh sangat dianjurkan oleh Rasulullah seperti dikatakan dalam sabdanya Berdoalah kemu kepada Allah utk si mayit krn sekarang ia sedang ditanya oleh malaikat.

Membaca Alquran di atas kuburan ketika melakukan ziarah tidak termasuk syariat yg diperintahkan. Hadis-hadis yg menyangkut hal itu adl lemah bahkan palsu . Hadis-hadis seperti itu antara lain Barang siapa berziarah ke makam orang tuanya atau salah satu darinya pada hari Jumat lalu membaca surah Yasin di atasnya ia diampuni dosanya.

. Juga hadis Thabrani yg diriwayatkan Abdurrahman bin Alaa’ dari Lajjaj dari ayahnya ia mengatakan berkata Lajjaj kepadaku Wahai anakku jika aku mati kuburlah aku. Jika engkau hendak meletakkanku dalam kubur berucaplah ‘Bismillaah ‘alaa millati rasuulillaah’ kemudian timbunlah dgn tanah dan bacalah di atas kepalaku permulaan surah Al-Baqarah dan akhirnya. Sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah bersabda begitu.

Adapun menyiram kuburan dgn air hal itu diperbolehkan berdasarkan riwayat Ibnu Majah dari Abi Rafi’ yg mengatakan Rasulullah saw.

mengangkat sambil menurunkan jenazah Saad bin Muadz ke liang kuburnya dan menyiramnya dgn air. Menurut Ahmad Salim Mahfudz menurut Sunan Ibnu Majah jilid 1 hlm. 495 sesuai dgn buku Az-Zawaaid bahwa perawi hadis tersebut Mandal bin Ali lemah sedangkan Muhammad bin Ubaidillah bin Abi Rafi’ telah disepakati atas kelemahannya.

Yang jelas terlarang dan termasuk perbuatan mungkar adl mengadakan upacara atau perayaan dan memohon berkah di sekitar kuburan. Bersabda Rasulullah saw. Janganlah kamu jadikan kuburku tempat perayaan dan janganlah kamu jadikan rumah kamu seperti kuburan berselawatlah kamu kepadaku di mana kamu berada krn sesungguhnya selawatmu sampai kepadaku.

.

Telah disinggung tawasul dan permohonan syafaat kepada orang-orang mati termasuk hal yg mungkar krn perbuatan itu bukan berasal dari Rasulullah saw. dan tidak pula seorang dari khulafaurasyidin maupun dari salah seorang di antara para imam mujtahidin.

Tawasul dan syafaat itu tidak pernah dilakukan baik kepada Nabi saw. maupun kepada lainnya krn perbuatan tersebut termasuk mengada-ada dalam agama dan tiap yg diada-adakan dalam agama adl bidah. Bidah adl tindakan menyesatkan yg di akhirat akan diganjar dgn azab neraka. Allah SWT berfirman Janganlah kamu melampui batas dalam agamamu. {4 171}.

Demikian juga sabda Rasulullah saw. Barang siapa yg mengada-ada dalam urusan kami yg bukan dari Islam maka perbuatannya itu tertolak {tidak diterima}.

Tentang tawasul dan permintaan syafaat sebagai termaksud di atas telah diriwayatkan dalam banyak hadis dan atsar yg membolehkan hal itu namun tiada satu pun yg sah seperti - hadis orang buta yg diriwayatkan As-Sudi as-Shaghir al-Kadzdzab ; - hadis tawasul Adam a.s. kepada Nabi saw.; - hadis jika kalian mempunyai hajat mohonlah kepada Allah dgn keudukanku; - hadis Allaahumma yaa Allah aku bermohon kepada-Mu dgn hak orang-orang yg bermohon kepada-Mu. Semua hadis itu tidak ada satu pun yg sah. Bila di antaranya terdapat yg sah maka yg dimaksud pada hakikatnya adl tawasul dgn amalan-amalan dan bukan dgn orang-orang .

Demikian juga mengenai hadis Jika kalian memohon kepada Allah maka bermohonlah kepada-Nya dgn kedudukanku krn kedudukanku di sisi Allah besar. Hadis ini palsu. Para pendusta telah menghubung-hubungkan atau menisbatkan pada Imam Malik dan ini dusta belaka.

Maka barang siapa bertawasul berharap pada rida Allah hendaklah dilakukan melalui ketaatan menjalankan perintah-Nya dan perintah Rasul-Nya serta menjauhi semua yg dilarang dan menghindarkan diri dari mengikuti hawa nafsu lewat ibadah yg tidak diizinkan Allah.

Bernazar dgn menyembelih ternak di atas kuburan dgn mengaitkannya dgn si mayit jelas perbuatan syirik dan kufur secara terang-terangan. Hal ini telah menjadi kesepakatan para imam. Peribadatan serupa ini sekali-kali tidak boleh dilakukan kecuali utk Allah.

Sumber Diadaptasi dari majalah Info Al-Irsyad Edisi 76 Tahun ke-7 Januari 2005 artikel ini diadaptasi dari Al-Masaail ats-Tsalaats Syekh Ahmad Soerkati al-Anshari.